"Orang-orang yang kita hadapi ini bukan orang-orang bodoh. Hizbullah, Hamas dan Iran memiliki orang-orang yang sangat cerdas yang paham bagaimana mengembangkan persenjataan," kata Nehoshtan dalam pidatonya di acara konvensi keamanan nasional tahunan yang diselenggarakan Fisher Brothers Institute for Air and Space Strategic Studies, Rabu (13/5).
Ia mengungkapkan bahwa roket-roket Hamas yang ditembakkan ke wilayah Israel makin berkembang dari tahun ke tahun, mulai dari alat peluncur roketnya, jangkauan dan kemampuan para pejuang untuk menghindari serangan balasan.
"Mutu roket al-Qassam meningkat pesat. Roket itu bisa menjangkau pertahanan pesawat-pesawat tempur dan jangkauan tembak yang cukup jauh. Roket itu juga sulit diidentifikasi dan dilacak," kata Nehoshtan.
Ia menambahkan, senjata-senjata semi militer itu akan menjadi ancaman jika sampai pada kelompok-kelompok teroris karena bisa digunakan dan sangat efektif digunakan untuk menyerang warga sipil. Untuk itu, kata Nehoshtan, militer dan angkatan udara Israel harus berjuang keras melindungi warga Israel dari ancaman serangan roket al-Qassam dan Katyusha yang bisa terjadi hampir setiap hari.
Ia mengklaim militer Israel sejauh ini masih bisa mengantisipasi situasi keamanan. Untuk menjaga keamanan itu, Israel dan militernya membentuk sistem perlindungan serangan roket yang disebut Kubah Besi. "Tahun depan, kita akan mulai merasakan manfaat dari Kubah Besi," tukas Nehoshtan.
1 komentar:
jelas donk hammas, hizbullah adalah orang2 pintar,, gak akan takluk oleh israel.. keep share
Posting Komentar