JEJAK BERDARAH YAHUDI DI BUMI PARA NABI

Yahudi (Zionis Laknatullah) sudah puluhan kali melakukan pembantaian terhadap warga Palestina, tercatat sejak Tahun 1946 mereka sangat gencar melakuakn serangan dan gempuran ke daerah-daerah kawasan otoritas palestina.
Pemimpin pembantaian ini rata-rata menjadi petinggi Israel, dan beberapa di antaranya menjadi perdana menteri.
Sebagian besar pembantaian terungkap berkat kesaksian tentara Israel yang tidak tahan melihat perlakuan Zionis. Para tentara ini lalu bergabung di organisasi kemanusiaan internasional untuk menyelidiki jejak pembantaian demi pembantaian Zionis, Berikut daftar lengkap kebiadaban yang dilakukan Yahudi (Zionis Laknatullah):

  • Tahun 1946

Pembantaian King David (92 Tewas, 45 Luka)
Dinamakan Pembantaian King David karena teroris Zionis menyerang Hotel King David.
Serangan dilakukan oleh organisasi teroris Irgun dan sepengetahuan David Ben Gurion, pejabat teras Zionis di masa itu. Sebanyak 92 orang tewas, terdiri atas warga Palestina, Yahudi, dan Inggris, dan 45 orang terluka.
Serangan ini tercatat sebagai serangan resmi pertama atas restu Zionis

  • Tahun 1947

Pembantaian Baldat Al-Shaikh (60 tewas)
60 warga Palestina yang tengah terlelap di tempat tidur, di antara mereka para wanita, anak-anak, dan orang tua, kehilangan nyawa karena serangan yang dilakukan oleh 150-200 teroris Zionis. Serangan dimulai pada pukul 02.00 pagi dan berlangsung selama empat jam

Pembantaian Yehida (13 Tewas)
Di Yehida, salah satu pemukiman pertama Zionis, para penyerang yang berpakaian seperti tentara Inggris menembaki 13 Muslim Palestina

Pembantaian Khisas (10 Tewas)
Dua mobil yang dipenuhi anggota Haganah, salah satu kelompok teroris Zionis di masa itu, memasuki Desa Khisas di perbatasan Lebanon dan menembak orang-orang yang melintas di jalan

Pembantaian Qazaza (Lima Bocah Tewas)
Lima anak kehilangan nyawa ketika teroris Zionis menembaki sebuah rumah dengan membabi buta.

  • Tahun 1948

Pembantaian Hotel Semirami (19 Tewas)
Dalam sebuah operasi yang ditujukan untuk membuat orang-orang Palestina merasa tidak aman dan memaksa mereka keluar dari Yerusalem, sekelompok teroris Zionis yang dipimpin oleh Presiden Israel pertama, David Ben Gurion, meledakkan Hotel Semirami. Sebanyak 19 orang terbunuh.

Pembantaian Naser al-Din (Puluhan Tewas)
Sekelompok teroris Zionis berpakaian tentara Arab menembaki penduduk kota yang meninggalkan rumahnya untuk menyambut mereka. Hanya 40 orang yang lolos dari pembunuhan ini, dan desa tersebut terhapus dari peta. Tidak diketahui pasti berapa yang tewas, namun penelitian menyebut puluhan warga kehilangan nyawa

Pembantaian Tantura (200 Tewas)
Salah satu pembantaian terbesar Zionis. Tantura, sekarang rumah dari sekitar 1.500 pemukim Yahudi, adalah sebuah tempat pembantaian besar-besaran atas orang-orang Islam pada tahun 1948.
Sejarawan Israel Teddy Katz menggambarkan serangan ini sebagai berikut, “Dari jumlahnya, ini benar-benar salah satu pembantaian yang terbesar.”

Pembantaian Masjid Dahmash (100 Tewas)
Batalyon Komando Israel ke-89 yang dipimpin oleh Moshe Dayan, yang nantinya menjadi Menteri Pertahanan Israel, mengumumkan kepada penduduk desa bahwa mereka akan aman hanya jika mereka berkumpul di masjid. Namun, saat 100 orang Islam yang mencari perlindungan di masjid justru dibantai. Para penduduk yang ketakutan di Lydda dan Ramla meninggalkan tanahnya. Sekitar 60 ribu orang Palestina keluar dari negerinya, dan 350 orang lebih tewas dalam perjalanan karena keadaan kesehatan yang parah

Pembantaian Dawayma (100 Tewas)
Ini juga termasuk pembantaian terbesar yang dilakukan Zionis Israel. Sebagian besar yang terbunuh tengah berada di masjid untuk melakukan salat Jumat. Wanita-wanita Palestina diperkosa selama serangan ini, sementara rumah-rumah diledakkan dengan dinamit, padahal ada orang di dalamnya

Pembantaian Houla (85 Tewas)
Tentara Zionis Israel memaksa 85 orang untuk masuk ke dalam sebuah rumah kemudian rumah itu dibakar. Setelah itu, sebagian besar warga yang merasa takut melarikan diri ke Beirut. Dari 12 ribu penduduk asli Houla, hanya 1.200 orang yang tersisa

Pembantaian Salha (105 Tewas)
Setelah penduduk suatu desa dipaksa masuk ke masjid, orang-orang tersebut dibakar hingga tak seorang pun yang tersisa hidup-hidup.
Pembantaian Deir Yassin (254 Tewas)
Inilah salah satu pembantaian yang paling keji dan memakan korban paling banyak.
Pembantaian ini sempat ditutupi media Barat namun sejumlah tentara Israel yang tidak tega melihat perlakuan kejam Zionis, membeberkannya.
Pembantaian ini dilakukan oleh organisasi teroris Irgun dan Stem, dua dari tiga organisasi teroris yang kelak menjadi kekuatan utama Zionis.

Pembantaian Deir Yassin

Pada malam 9 April, 1948, penduduk Deir Yassin terbangun karena perintah mengosongkan desa yang disuarakan oleh pengeras suara.
Penyelidikan Palang Merah dan PBB di tempat kejadian menunjukkan pertama-tama Zionis membakar rumah lalu semua orang yang mencoba melarikan diri dari api ditembak mati. Wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet hidup-hidup. Anggota tubuh korban dipotong-potong, lalu anak-anak dihantam dan diperkosa.
Sebanyak 52 anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka dibunuh sedang kepalanya dipenggal.
Lebih dari 60 orang wanita terbunuh lalu tubuh-tubuh mereka dipotong-potong.
Salah satu wanita yang melarikan diri hidup-hidup menceritakan pembantaian massal yang ia saksikan sebagai berikut:
“Saya melihat seorang tentara memegangi saudara perempuan saya, Saliha al-Halabi, yang sedang hamil sembilan bulan. Ia menyorongkan sebuah senjata mesin pada lehernya, lalu memberondongkan seluruh pelurunya kepada saudara saya. Lalu ia beralih menjadi seorang jagal, ia mengambil sebuah pisau lalu menyayat perutnya hingga terburai lalu mengeluarkan janinnya yang telah mati dengan pisau Nazinya yang tak berprikemanusiaan.”
Tidak puas hanya dengan pembantian, para teroris Zionis mengumpulkan seluruh perempuan dewasa dan remaja yang masih hidup, menanggalkan seluruh pakaian mereka, membaringkan mereka di mobil terbuka, membawa mereka sepanjang jalan daerah Yahudi di Yerusalem dalam keadaan telanjang.
Selama diadakannya serangan, 280 orang Islam, di antara mereka wanita dan anak-anak, mula-mula diarak di sepanjang jalan lalu ditembak seperti menjalani hukuman mati. Sebagian besar wanita yang masih remaja diperkosa sebelum ditembak mati, sedangkan remaja pria dikebiri kemaluannya.
Pembantaian Deir Yassin ini dipimpin langsung Menachem Begin, yang kelak menjadi Perdana Menteri Israel

  • Tahun 1953

Pembantaian Qibya (96 Tewas)
Serangan Zionis dirancang untuk mendorong warga Palestina melarikan diri terjadi di Qibya, desa berpenduduk 2.000 orang di perbatasan Yordania.
Pembantaian Qibya, yang terjadi pada 13 Oktober 1953, meliputi penghancuran 40 rumah dan pembunuhan 96 orang sipil, sebagian besar di antara mereka wanita dan anak-anak.
Unit “101″ ini dipimpin oleh Ariel Sharon, yang nantinya juga kelak menjadi Perdana Menteri Israel. Sekitar 600 tentaranya mengepung desa itu dan mulai secara terencana memusnahkan rumah-rumah dan membunuh penduduk.
Sharon yang kalem, yang langsung memimpin serangan tersebut, mengumumkan pernyataan berikut setelah pembantaian: “Perintah telah dilaksanakan dengan sempurna: Qibya akan menjadi contoh untuk semua orang.”

  • Tahun 1956

Pembantaian Kafr Qasem (49 Tewas)
Sebanyak 49 orang tak bersalah, tanpa memandang wanita atau anak-anak, tua atau muda, dibunuh dengan brutal, terjadi pada 29 Oktober 1956.
Pada hari itu juga, Israel melancarkan serangannya atas Mesir. Tentara garda depan Israel melakukan pembersihan sekitar pukul 4 sore, dan menyatakan bahwa mereka telah mengamankan perbatasan.

Pembantaian Khan Yunis (275 Tewas)
Tentara Zionis Israel yang menyerang kamp pengungsi di Khan Yunis membunuh 275 orang. Pejabat PBB yang melakukan penyelidikan menemukan korban ditembak di belakang kepalanya setelah tangannya diikat.

Pembantaian di Kota Gaza (60 Tewas)
Serangan para Zionis ini membunuh 60 orang, termasuk wanita dan anak-anak

Pembantaian Rafah (750 orang tewas) Pembantaian ini dipimpin oleh sharon yang menggempur jalur gaza dan dalam tragedi ini sharon mengaku telah membantai 750 orang.

  • Tahun 1981

Pembantaian Fakhani (150 Tewas)
Mirip apa yang terjadi dalam agresi Zionis yang sedang terjadi saat ini di Gaza, serangan udara Israel atas daerah Lebanon menewaskan 150 orang dan melukai 600 lainnya

  • Tahun 1982

Pembantaian Sabra dan Shatilla (3.500 Tewas)
Inilah pembantaian terbesar yang pernah dilakukan Zionis.
Serangan dilakukan selama dua hari dan selama serangan diyakini antara 3.000 sampai 3.500 warga Palestina tewas, termasuk yang hilang.
Dari peristiwa inilah, orang-orang Arab dan seluruh dunia lalu menyebut Sharon sebagai Penjagal dari Libanon.
Pada saat pembantaian Sabra dan Shatilla, 14 ribu orang, termasuk 13 ribu orang sipil tak bersenjata meninggal di tempat itu dalam beberapa minggu, dan sekitar setengah juta orang kehilangan tempat tinggal

  • Tahun 1994

Pembantaian di Masjid Ibrahimi (50 Tewas)
Pada hari Jumat, 25 Februari 1994, suatu pembantaian mengerikan terjadi saat sebuah serangan dilakukan oleh seorang Yahudi Zionis kepada Muslim yang sedang salat Jumat di Masjid Ibrahimi.
Lebih dari 50 orang tewas dan hampir 300 orang luka-luka. Beberapa orang yang terluka kemudian tewas karena luka yang dideritanya

  • Tahun 1996

Pembantaian Qana (109 Tewas)
Lebih dari 100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, kehilangan nyawa di kamp pengungsi Qana ketika teroris Zionis membom kamp.
Suatu tim pemeriksa dari PBB memastikan bahwa pembantaian ini disengaja
bedakan

  • Tahun 2004

Pembunuhan dua pejabat tinggi gerakan perlawanan HAMMAS (Syaikh Ahmad Yassin & Abdul Rantisi) Pada bulan April-Maret sharon merencanakan pembunuhan dua tokoh HAMMAS namun hal tersebut gagal, dan dalam kurun waktu yang kurang dari sebulan sharon berjaya dengan berhasil membunuh keduanya.

Zionis : Gerakan yang diciptakan Theodor Herlz. Ia mengatasnamakan agama Yahudi untuk menghalalkan perlakuan kejam terhadap bangsa Palestina
Yahudi : Agama resmi yang dianut sebagian besar warga Israel. Termasuk salah satu agama wahyu. Para rabi, pemuka agama Yahudi, sudah lama menyatakan penolakannya terhadap Zionisme namun tak digubris.

1 komentar:

Posting Komentar